Jumat, 10 Desember 2010

Best Motivational video ever

Tips Meraih Cita-Cita

MATERIALISASIKAN MIMPI ANDA

- Tulis secara rinci mimpi-mimpi Anda sebanyak-banyaknya pada sebuah kertas lalu tempel di dinding Anda. Tempel di tempat di mana Anda akan melihatnya setiap waktu.

- atauuu potong gambar yang mencitrakan mimpi Anda. Contohnya saya ingin sekolah di ITB, pasang saja gambar ini


pasang lalu beri pigura yang sangat bagus dan beri tulisan I MUST BE THERE.
Kalau teman-teman Anda menertawakan mimpi Anda, acuhkan saja dengan mantab. OKEYYY

"Ingat-ingat, BUKAN materialisme, namun MATERIALISASI MIMPI KITA"

Selamat mencoba..

danang pembuat jejak - motivasi

Ingin Jadi Mahasiswa

Welcome...


Selamat bagi teman-teman yang kini sedang bersemangat untuk meraih prestasi dan kehidupan yang lebih baik di bangku perguruan tinggi.
Jangan ragu-ragu lagi untuk mempersiapkan yang terbaik bagi masa depan kalian!
Persiapan bukan hanya dari otak dan otot saja, melainkan juga dari informasi, strategi, dan pemanfaatan peluang dengan baik.

Selamat menikmati blog ini dan jangan lupa kunjungi



MEMPELAJARI SELEKSI ALAM MELALUI PROSES PREDASI

ACARA 8
8.2
MEMPELAJARI SELEKSI ALAM MELALUI PROSES PREDASI


I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keanekaragaman makhluk hidup yang menghuni bumi ini diyakini oleh para pakar berasal dari nenek moyang yang sama. Dari pernyataan tersebut, tersirat adanya proses evolusi sepanjang sejarah makhluk hidup di bumi. Evolusi adalah suatu perubahan yang berlangsung dalam waktu yang sangat lama, berlangsung secara bertahap, perubahan menghasilkan spesies baru. Dalam kata perubahan terkandung dua pengertian, yaitu : (1) perubahan yang mengarah ke semakin banyaknya ragam (perubahan progresif), dan (2) perubahan yang mengarah ke kepunahan (perubahan retrogresif).
Perubahan tersebut terjadi karena faktor : (1) rekombinasi gen, (2) mutasi, (3) isolasi genetik, (4) aliran gen, dan (5) seleksi alam.

B. Permasalahan
Dalam praktikum ini akan dilaksanakan simulasi seleksi alam dengan penganalogian menggunakan proses predasi. Pada seleksi alam, hanya makhluk hidup yang mampu beradaptasi yang akan bertahan hidup, lalu meneruskan generasinya. Dalam praktikum ini akan dipelajari bagaimana seleksi alam terjadi serta melalui proses seperti apa.

C. Tujuan
Untuk mempelajari seleksi alam melalui proses predasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA
Publikasi Darwin, The Origin of Species dalam tahun 1859 adalah peristiwa yang sangat penting dalam sejarah biologi. Buku ini meletakkan suatu dasar yang kokoh bagi konsep evolusi sebagai suatu proses yang telah dan akan dialami semua bentuk kehidupan. Setiap bentuk kehidupan tidak lagi dipandang sebagai makhluk yang ciri-cirinya tetap, tetapi lebih merupakan akibat dari proses perubahan yang berlangsung terus-menerus. Sebagai bagian dari proses perubahan, satu species dapat secara berulang terpecah menjadi dua atau lebih species keturunan suatu proses yang disebut species (Kimball, 2000).
Teori seleksi alamiah Darwin merupakan kesimpulan berdasarkan tiga faktor alam yang dapat diamati dan dari satu kesimpulan pendahuluan. Ringkasan teori tersebut adalah sebagai berikut (Kimball, 2006) :
Fakta no. 1 : Semua spesies mempunyai potensi reproduksi yang tinggi.dari bakteri sampai gajah, mempunyai kemampuan mereka itu untuk memenuhi dunia ini dengan jenisnya.
Fakta no. 2 : Kecuali fluktuasi yang kecil, populasi spesies apa pun dari tahun ke tahun agak konstan.
Kesimpulan no. 1. karena itu, kita harus menyimpulkan bahwa semua makhluk hidup menghadapi perjuangan untuk eksistensi yang terus-menerus, yaitu perjuangan yang banyak di antara mereka akan mati muda.
Fakta no. 3 : Terdapat variasi yang diturunkan di antara individu tiap spesies.
Kesimpulan no. 2 : Karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa individu yang variasinya paling cocok untuk lingkungannya mempunyai kemungkinan besar untuk bertahan hidup.
Gagasan “survival of the fittest” (Yang terkuat dan sehat dapat bertahan hidup) ini disebut teori Darwin tentang seleksi ilmiah, yaitu menurut Darwin, mekanisme yang di alam melaksanakan sebagaimana yang dilakukan manusia dalam program penangkaran selektif terhadap tumbuhan dan hewan yang dijinakkan (Campbell, 2001).
Sebagian besar spesies heterotrofik mendapatkan makanan dengan memangsa organisme yang lain. Walaupun terdapat perkecualian, sebagian besar pemangsa (predator) lebih besar dari mangsa yang dimakannya. Hubungan mereka dengan mangsa biasanya bersifat sementara, yaitu hanya jangka waktu yang diperlukan untuk memakannya atau sebagian dari padanya (Campbell, 2006).
Perilaku yang menyebabkan kematian suatu individu bagaimanapun dapat terseleksi jika perilaku tersebut mengembangkan kesejahteraan kerabat dekat dari si korban (seleksi kerabat).
Seleksi alamiah dapat mempengaruhi penyebaran fenotipe dalam suatu populasi dengan tiga cara : (1) seleksi stabil -- di sini individu-individu pada setiap ekstrem disingkirkan, (2) seleksi direksional – yaitu individu-individu pada satu keadaan ekstrem diseleksi sedangkan individu pada keadaan kedua keadaan ekstrem itu lebih disukai daripada individu yang mendekati rata-rata (Fried & Hademenos, 2006).

III. METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang diperlukan dalam percbaan ini antara lain, patok, tali rafia, perporator, dan kertas manila warna-warni.

B. Cara Kerja
Dibuat potongan kertas dengan perporator sebanyak 100 buah untuk masing-masing warna. Potongan kertas tersebut dmasukkan ke dalam suatu tempat dan dicampur hingga homogen.
Di tanah yang berumput dibuat kuadran berukuran 1 x 1 meter. Potongan kertas tersebut disebar secara merata pada kuadran tersebut.
Potongan kertas yang telah ditaburkan tadi diambil secara acak dalam waktu 10 detik lalu diulangi percobaan ini sebanyak 2-3 kali ulangan.
Masing-masing warna potongan kertas yang terambil dihitung lalu ditulis ke dalam tabel pengamatan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Ulangan I Warna
Percobaan Merah Putih Kuning Hijau
I 16 16 18 17
II 6 8 16 7
III 15 13 13 13
Jumlah 37 37 43 37
Ulangan II Warna
Percobaan Merah Putih Kuning Hijau
I 4 8 9 3
II 13 20 15 10
III 6 4 8 9
Jumlah 23 32 32 22
Ulangan III Warna
Percobaan Merah Putih Kuning Hijau
I 0 5 2 1
II 6 19 12 8
III 14 8 10 8
Jumlah 20 32 24 17

B. Pembahasan
Evolusi merupakan perubahan pada makhluk hidup menjadi bentuk makhluk hidup yang lebih adaptif dengan tujuan untuk melestarikan generasi terhadap perubahan lingkungan. Evolusi merupakan perubahan yang bersifat progresif dan retrogresif. Evolusi progresif merupakan perubahan makhluk hidup untuk mampu bertahan agar tidak punah. Evolusi retrogresif merupakan perubahan makhluk hidup yang tidak mampu bertahan hidup dan menuju kepunahan.
Evolusi berlangsung dalam waktu yang snagat lama sampai mengubah bentuk makhluk hidup berbeda dari bentuk sebelumnya. Evolusi terjadi atas faktor rekombinasi gen, mutasi, isolasi genetik, aliran gen dan seleksi alam. Salah satu bentuk dari seleksi alam adalah predasi. Seleksi alam adalah situasi dimana terjadi bencana atau perubahan yang mengharuskan makhluk hidup beradaptasi. Jika tidak mampu beradaptasi maka akan terjadi kematian dan kepunahan. Predasi adalah hubungan antara mangsa dan predator (pemangsa).
Dalam percobaan ini mangsa disimbolkan dengan kertas-kertas yang bertebaran di dalam plot. Pemangsa disimbolkan dengan praktikan yang mengambil kertas satu per satu secara cepat sebanyak-banyaknya dalam waktu 10 detik. Dalam percobaan inilah disimbolkan peristiwa predasi.
Dari hasil percobaan didapatkan kertas warna cerah lebih banyak terambil daripada kertas warna gelap. Kertas gelap cenderung memiliki kemampuan adaptasi yang lebih besar jika diumpamakan sebagai mangsa yang bertebaran di lingkungan yang berwarna gelap. Pada hakikatnya predator lebih tertarik pada mangsa yang berwarna mencolok atau berbeda dari warna lingkungan yang mengelilinginya. Itulah mengapa kertas warna cerah lebih banyak yang tersingkir dan kertas gelap diumpamakan makhluk yang akan bertahan hidup dan melanjutkan generasinya.
Semakin banyak yang terseleksi maka akan terjadi kepunahan jenis makhluk tertentu dalam kurun waktu yang lama.

V. KESIMPULAN
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa evolusi terjadi akibat seleksi alam dimana salah satu bentuk seleksi alam adalah predasi. Mangsa yang mampu mengadaptasi adalah makhluk yang nantinya sulit punah. Salah satu bentuknya terjadi di percobaan ini dimana kertas yang warnanya cerah lebih banyak termangsa karena lingkungannya berwarna gelap.

VI. DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A., L.G. Mitchell, J.B. Reece. 2001. Biology : Concepts and Connections. The Benjamin / Cummings Publishing Co. California..
Campbell, N.A., J.B. Reece, M.R. Taylor and E.J. Simon. 2006. Biology Concepts & Connections Fifth Edition. Pearson Education, Inc. Benjamin Cummings. San Fransisco
Fried, George H. & George J. Hademenos. 2000. Scaum’s Outlines of Theory and Problems of BIOLOGY 2nd Edition. The McGraw-Hall Companies.
Fried, George H. & G.J. Hademenos. 2006. Schaum’s Outlines BIOLOGI Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta.
Kimball, J.W. 2006. BIOLOGI Edisi Kedua Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN REPRODUKSI PADA TUMBUHAN


ACARA 8
8.1
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN REPRODUKSI PADA TUMBUHAN


             I.      PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tumbuhan memiliki sistem organ pertunasan dan sistem organ perakaran. Sistem pertunasan berada di atas permukaan tanah, yaitu daun, tunas, batang, bunga, buah. Sistem perakaran meliputi bagian di dalam tanah yaitu akar, umbi, dan rizhoma. Sel tumbuhan terbentuk pada meristem yang tumbuh, berkembang sesuai tipe dan fungsi lalu membentuk jaringan.
Pertumbuhan adalah pertambahan massa, ukuran, volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik). Pertumbuhan diikuti dengan diferensiasi, yaitu perubahan bentuk fisiologi sesuai fungsinya atau proses perkembangan.
Jadi :              Perkembangan = pertumbuhan + diferensiasi
Tumbuhan melakukan reproduksi seksual dengan dua proses bergantian yaitu meiosis dan fertilisasi. Meiosis dan fertilisasi membedakan kehidupan menjadi dua fase atau generasi yang berbeda yaitu fase gametofit dan fase sporofit. Selain reproduksi secara seksual, tumbuhan juga dapat melakukan reproduksi secara aseksual, misalnyadengan umbi lapis, rizhoma, atau batang yang menjalar. Pada beberapa jenis tumbuhan lebih sering dilakukan perbanyakan secara vegetatif dibanding dengan biji.

B.     Permasalahan
Dalam percobaan ini akan dilakukan untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan pertumbuhan tumbuhan. Kemudian parameter apa saja yang dijadikan untuk mengukur pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

C.     Tujuan
Tujuan dilakukan percobaan antara lain untuk mengukur pertumbuhan dan melihat perkembangan tumbuhan dan untuk mengetahui macam-macam alat perkembangbiakan geeratif dan vegetatif tumbuhan.

          II.      TINJAUAN PUSTAKA
Ada dua cara yang amat berbeda dalam membentuk keturunan di antara makhluk hidup. Satu diantaranya ialah reproduksi seksual. Individu baru yang terbentuk karena tergabungnya informasi turun-temurun yang disumbangkan oleh dua sel berlainan, biasanya mewakili dua induk yang berbeda. Pada kebanyakan organisme sel-sel ini ialah gamet-gamet. Metode yang lainnya dalam reproduksi itu melibatkan satu induk saja. Dalam hal ini, disebut reproduksi aseksual, keturunannya itu terbentuk tanpa peleburan dua gamet. Banyak tumbuhan melakukan kedua cara reproduksi tersebut. Seperti yang akan kita lihat setiap cara ada keuntungannya.
Reproduksi seksual melibatkan kedua proses pembuahan (fertilisasi) dan meiosis. Pada fertilisasi, nukleus dua gamet bersatu, meningkatkan jumlah kromosom dari haploid menjadi diploid. Pada meiosis, jumlah kromosom direduksi lagi dari diploid menjadi haploid. Apapun variasi yang mungkin ada dalam perincian berbagai organisme, kedua aktivitas itu harus berlangsung saling bergantian jika reproduksi seksual harus ada (Kimball, 2009).
Meski reproduksi seksual mengambil berbagai bentuk pada tumbuhan, semua cara ini melibatkan satu ciri yang genting : mitosis. Individu baru timbul karena mitosis sel-sel satu tetua. Kecuali terkadang ada mutasi, mitosis itu menjamin bahwa keturunannya akan sama benar dengan tetuanya. Pada kebanyakan contoh reproduksi aseksual, keturunannya dihasilkan dekat tetuanya. Andaikan tetuanya itu sesuai benar dengan situsnya, maka demikian pula keturunannya.
Karena tanaman tertentu mungkin mempunyai ciri-ciri yang amat diingini (warna bunga), bau harum, resistensi terhadap penyakit, dsb), tanaman dagang yang penting dengan sengaja sering diperbanyak secara aseksual (Kimball, 2000).
Jika struktur reproduksi gymnosperma adalah runjung yang ovula, atau calon bijinya, terletak di sisik-sisik runjung yang terbuka, struktur-struktur reproduksi angiosperma adalah bunga yang sepenuhnya membungkus calon biji. Irisan memanhang pistil (struktur terdalam bunga yang mengandung struktur-struktur reproduksi betina) disebut karpel. Karpel barangkali muncul sebagai pelipatan sporofil ke dalam untuk membentuk ovarium, stilus, dan stigma (Fried & Hademenos, 2000).
Pada sejumlah organisme, pengaruh-pengaruh lingkungan dipercayai sebagai penyebab terbentuknya medan-medan metabolik. Pengaruh cahaya atau tekanan pada komponen-komponen suatu sel dapat menyebabkan orientasi etitas-entitas internal, yang menyebabkan terbentuknya medan perkembangan dan mempengaruhi pola pertumbuhan embrionik.
Jika bagian tumbuhan dipotong dari tubuh utamanya, tercipta suatu medan yang memengaruhi perkembangan bagian yang terlepas itu, ujung yang tadinya proksimal (melekat) akan cenderung berkembang menjadi sistem akar, sedangkan ujung yang tadinya distal (bebas) akan tumbuh menjadi daun atau kuncup bunga. Polaritas yang terjadi pada ranting yang diisolasi, misalnya, cukup mirip dengan polaritas yang terjadi dalam sel telur katak segera setelah fertilisasi (Fried & Hademenos, 2006).
Pada organisme multiseluler yang lebih kompleks (misalnya ita sendiri), derajat spesialisasi dilakukan lebih lama lagi. Setiap sel mempunyai satu atau dua fungsi yang tepat untuk dilaksanakan. Bergantung pada sel-sel lain untuk melaksanakan fungsi-fungsi lainnya yang perlu untuk mempertahankan kehidupan organisme dan dirinya. Proses spesialisasi ini dan pembagian kerja di antara sel-sel dinamakan diferensiasi. Salah satu masalah besar pada biologi ialah bagaimana diferensiasi itu timbul di antara sel-sel, kesemuanya itu karena mitosis, mempunyai kendali nuklir yang sama (Campbell, 2001).

       III.      METODE PERCOBAAN
A.    Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang diperlukan antara lain kecambah biji kacang hijau umur 3 hari, 5 hari, 7 hari masing-masing 3 buah.

B.     Cara Kerja
Dicabut kecambah kacang hijau dari masing-masing umur dan diukur panjang batang, lebar dan panjang daun. Dihitung rata-rata hasil pengukuran tersebut dan dibuat grafik pertumbuhan.

       IV.      HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Tabel
Umur
Ulangan
Tinggi Batang
Daun
Panjang
Lebar
3
I
0,7
-
-
II
0,6
-
-
III
1
-
-

Rata-rata
0,58
-
-
5
I
1,7
0,4
0,3
II
1,8
0,3
0,2
III
1,9
0,5
0,3

Rata-rata
1,8
0,4
0,267
7
I
7,1
1,4
0,9
II
7
1,42
0,78
III
7,4
1,5
0,86

Rata-rata
7,167
1,44
0,8467

B.     Pembahasan
Pertumbuhan adalah pertambahan massa, ukuran, volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik). Pertumbuhan diikuti dengan diferensiasi, yaitu perubahan bentuk fisiologi sesuai fungsinya atau proses perkembangan.
Beda dari pertumbuhan dan perkembangan dilihat dari perubahannya dan parameternya. Sebagai contoh parameter pertumbuhan antara lain bobot segar, bobot kering, pertambahan panjang, dan pertambahan luas. Jika makhluk hidup megalami pertambahan panjang, pertambahan luas, maka makhluk hidup dikatakan mengalami pertumbuhan. Pada perkembangan, misalnya pada tumbuhan mengalami pendewasaan organ-organ untuk melakukan fotosisntesis, untuk melakukan reproduksi.
Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan adalah faktor eksternal/lingkungan yaitu, air, mineral, kelembaban, suhu, serta faktor internal yaitu hormon dan gen yang dihasilkan oleh tanaman itu sendiri. Hormon-hormon yang ada pada tumbuhan antara lain, auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, asam absisat, dan kalin.
Faktor-fakor yang memengaruhi perkembangan adalahnutrisi yang diterima oleh jaringan-jaringan tumbuhan sehingga mengalami perkembangan dan pendewasaan yang menyebabkan organ-organ dewasa aktif dan berfungsi bagi kehidupan tumbuhan.
Dari hasil percobaan didapatkan pertambahan panjang batang rata-rata dari umur 3 hari ke 5 hari sampai 7 hari. Lebar daun dan panjang daun kecambah mengalami kecenderungan pertambahan ukuran. Perkembangan pada kecambah yang memiliki batang, daun dan akar. Tiap bagian organ tersebut akhirnya mampu memiliki fungsinya masing-masing untuk menopang kehidupan kecambah.

          V.      KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan ini adalah pertumbuhan dapat diukur secara kuantitas dari pertambahan ukuran tinggi, panjang dan lebar daun. Perkembangan dapat diukur dari tumbuh dan fungsinya organ-organ pada makhluk hidup.

       VI.      DAFTAR PUSTAKA
Kimball, John. W. 2000. BIOLOGY, Fifth Edition. Addison : Weasley Publishing Company Inc.
Kimball, John W. 2006. BIOLOGI Edisi Kelima Jilid 2. Erlangga. Jakarta
Fried, George H. & George J. Hademenos. 2000. Scahum’s Outlines of Theory and Problems of BIOLOGY 2nd Edition. The McGraw-Hall Companies
Fried, George H. & George J. Hademenos. 2000. Scahum’s Outlines BIOLOGI Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta.
Campbell, N.A., L.G. Mitcell, J.B. Reece. 2001. Biology : Conceps and Connections. The Benjamin Cummings Publishing Co. California.