Jumat, 10 Desember 2010

MEMPELAJARI SELEKSI ALAM MELALUI PROSES PREDASI

ACARA 8
8.2
MEMPELAJARI SELEKSI ALAM MELALUI PROSES PREDASI


I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keanekaragaman makhluk hidup yang menghuni bumi ini diyakini oleh para pakar berasal dari nenek moyang yang sama. Dari pernyataan tersebut, tersirat adanya proses evolusi sepanjang sejarah makhluk hidup di bumi. Evolusi adalah suatu perubahan yang berlangsung dalam waktu yang sangat lama, berlangsung secara bertahap, perubahan menghasilkan spesies baru. Dalam kata perubahan terkandung dua pengertian, yaitu : (1) perubahan yang mengarah ke semakin banyaknya ragam (perubahan progresif), dan (2) perubahan yang mengarah ke kepunahan (perubahan retrogresif).
Perubahan tersebut terjadi karena faktor : (1) rekombinasi gen, (2) mutasi, (3) isolasi genetik, (4) aliran gen, dan (5) seleksi alam.

B. Permasalahan
Dalam praktikum ini akan dilaksanakan simulasi seleksi alam dengan penganalogian menggunakan proses predasi. Pada seleksi alam, hanya makhluk hidup yang mampu beradaptasi yang akan bertahan hidup, lalu meneruskan generasinya. Dalam praktikum ini akan dipelajari bagaimana seleksi alam terjadi serta melalui proses seperti apa.

C. Tujuan
Untuk mempelajari seleksi alam melalui proses predasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA
Publikasi Darwin, The Origin of Species dalam tahun 1859 adalah peristiwa yang sangat penting dalam sejarah biologi. Buku ini meletakkan suatu dasar yang kokoh bagi konsep evolusi sebagai suatu proses yang telah dan akan dialami semua bentuk kehidupan. Setiap bentuk kehidupan tidak lagi dipandang sebagai makhluk yang ciri-cirinya tetap, tetapi lebih merupakan akibat dari proses perubahan yang berlangsung terus-menerus. Sebagai bagian dari proses perubahan, satu species dapat secara berulang terpecah menjadi dua atau lebih species keturunan suatu proses yang disebut species (Kimball, 2000).
Teori seleksi alamiah Darwin merupakan kesimpulan berdasarkan tiga faktor alam yang dapat diamati dan dari satu kesimpulan pendahuluan. Ringkasan teori tersebut adalah sebagai berikut (Kimball, 2006) :
Fakta no. 1 : Semua spesies mempunyai potensi reproduksi yang tinggi.dari bakteri sampai gajah, mempunyai kemampuan mereka itu untuk memenuhi dunia ini dengan jenisnya.
Fakta no. 2 : Kecuali fluktuasi yang kecil, populasi spesies apa pun dari tahun ke tahun agak konstan.
Kesimpulan no. 1. karena itu, kita harus menyimpulkan bahwa semua makhluk hidup menghadapi perjuangan untuk eksistensi yang terus-menerus, yaitu perjuangan yang banyak di antara mereka akan mati muda.
Fakta no. 3 : Terdapat variasi yang diturunkan di antara individu tiap spesies.
Kesimpulan no. 2 : Karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa individu yang variasinya paling cocok untuk lingkungannya mempunyai kemungkinan besar untuk bertahan hidup.
Gagasan “survival of the fittest” (Yang terkuat dan sehat dapat bertahan hidup) ini disebut teori Darwin tentang seleksi ilmiah, yaitu menurut Darwin, mekanisme yang di alam melaksanakan sebagaimana yang dilakukan manusia dalam program penangkaran selektif terhadap tumbuhan dan hewan yang dijinakkan (Campbell, 2001).
Sebagian besar spesies heterotrofik mendapatkan makanan dengan memangsa organisme yang lain. Walaupun terdapat perkecualian, sebagian besar pemangsa (predator) lebih besar dari mangsa yang dimakannya. Hubungan mereka dengan mangsa biasanya bersifat sementara, yaitu hanya jangka waktu yang diperlukan untuk memakannya atau sebagian dari padanya (Campbell, 2006).
Perilaku yang menyebabkan kematian suatu individu bagaimanapun dapat terseleksi jika perilaku tersebut mengembangkan kesejahteraan kerabat dekat dari si korban (seleksi kerabat).
Seleksi alamiah dapat mempengaruhi penyebaran fenotipe dalam suatu populasi dengan tiga cara : (1) seleksi stabil -- di sini individu-individu pada setiap ekstrem disingkirkan, (2) seleksi direksional – yaitu individu-individu pada satu keadaan ekstrem diseleksi sedangkan individu pada keadaan kedua keadaan ekstrem itu lebih disukai daripada individu yang mendekati rata-rata (Fried & Hademenos, 2006).

III. METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang diperlukan dalam percbaan ini antara lain, patok, tali rafia, perporator, dan kertas manila warna-warni.

B. Cara Kerja
Dibuat potongan kertas dengan perporator sebanyak 100 buah untuk masing-masing warna. Potongan kertas tersebut dmasukkan ke dalam suatu tempat dan dicampur hingga homogen.
Di tanah yang berumput dibuat kuadran berukuran 1 x 1 meter. Potongan kertas tersebut disebar secara merata pada kuadran tersebut.
Potongan kertas yang telah ditaburkan tadi diambil secara acak dalam waktu 10 detik lalu diulangi percobaan ini sebanyak 2-3 kali ulangan.
Masing-masing warna potongan kertas yang terambil dihitung lalu ditulis ke dalam tabel pengamatan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Ulangan I Warna
Percobaan Merah Putih Kuning Hijau
I 16 16 18 17
II 6 8 16 7
III 15 13 13 13
Jumlah 37 37 43 37
Ulangan II Warna
Percobaan Merah Putih Kuning Hijau
I 4 8 9 3
II 13 20 15 10
III 6 4 8 9
Jumlah 23 32 32 22
Ulangan III Warna
Percobaan Merah Putih Kuning Hijau
I 0 5 2 1
II 6 19 12 8
III 14 8 10 8
Jumlah 20 32 24 17

B. Pembahasan
Evolusi merupakan perubahan pada makhluk hidup menjadi bentuk makhluk hidup yang lebih adaptif dengan tujuan untuk melestarikan generasi terhadap perubahan lingkungan. Evolusi merupakan perubahan yang bersifat progresif dan retrogresif. Evolusi progresif merupakan perubahan makhluk hidup untuk mampu bertahan agar tidak punah. Evolusi retrogresif merupakan perubahan makhluk hidup yang tidak mampu bertahan hidup dan menuju kepunahan.
Evolusi berlangsung dalam waktu yang snagat lama sampai mengubah bentuk makhluk hidup berbeda dari bentuk sebelumnya. Evolusi terjadi atas faktor rekombinasi gen, mutasi, isolasi genetik, aliran gen dan seleksi alam. Salah satu bentuk dari seleksi alam adalah predasi. Seleksi alam adalah situasi dimana terjadi bencana atau perubahan yang mengharuskan makhluk hidup beradaptasi. Jika tidak mampu beradaptasi maka akan terjadi kematian dan kepunahan. Predasi adalah hubungan antara mangsa dan predator (pemangsa).
Dalam percobaan ini mangsa disimbolkan dengan kertas-kertas yang bertebaran di dalam plot. Pemangsa disimbolkan dengan praktikan yang mengambil kertas satu per satu secara cepat sebanyak-banyaknya dalam waktu 10 detik. Dalam percobaan inilah disimbolkan peristiwa predasi.
Dari hasil percobaan didapatkan kertas warna cerah lebih banyak terambil daripada kertas warna gelap. Kertas gelap cenderung memiliki kemampuan adaptasi yang lebih besar jika diumpamakan sebagai mangsa yang bertebaran di lingkungan yang berwarna gelap. Pada hakikatnya predator lebih tertarik pada mangsa yang berwarna mencolok atau berbeda dari warna lingkungan yang mengelilinginya. Itulah mengapa kertas warna cerah lebih banyak yang tersingkir dan kertas gelap diumpamakan makhluk yang akan bertahan hidup dan melanjutkan generasinya.
Semakin banyak yang terseleksi maka akan terjadi kepunahan jenis makhluk tertentu dalam kurun waktu yang lama.

V. KESIMPULAN
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa evolusi terjadi akibat seleksi alam dimana salah satu bentuk seleksi alam adalah predasi. Mangsa yang mampu mengadaptasi adalah makhluk yang nantinya sulit punah. Salah satu bentuknya terjadi di percobaan ini dimana kertas yang warnanya cerah lebih banyak termangsa karena lingkungannya berwarna gelap.

VI. DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A., L.G. Mitchell, J.B. Reece. 2001. Biology : Concepts and Connections. The Benjamin / Cummings Publishing Co. California..
Campbell, N.A., J.B. Reece, M.R. Taylor and E.J. Simon. 2006. Biology Concepts & Connections Fifth Edition. Pearson Education, Inc. Benjamin Cummings. San Fransisco
Fried, George H. & George J. Hademenos. 2000. Scaum’s Outlines of Theory and Problems of BIOLOGY 2nd Edition. The McGraw-Hall Companies.
Fried, George H. & G.J. Hademenos. 2006. Schaum’s Outlines BIOLOGI Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta.
Kimball, J.W. 2006. BIOLOGI Edisi Kedua Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar